|
Era Gereja
Tuhan Diberkati
KUNCI MEMPEROLEH BERKAT TUHAN (2)
( Warta Sepekan GBI Bethany, 11 Juli 1999 )
Hal ini bisa
dilakukan kalau ada kerjasama yang baik di antara mereka. Saling menolong dan bergandengan
tangan menyeberang.
Setelah menyeberang kedua belas suku disuruh mengambil 12 batu untuk peringatan. Inilah
yang menggambarkan persatuan dan kesatuan yang ada di antara mereka.
Demikian juga di antara kita harus ada persatuan dan kesatuan satu dengan yang lain.
Jangan ada ganjalan. Harus saling mengampuni. Saat ini api pendamaian ada di antara kita.
Kalau kita siap dan mau, api itu akan turun dan kita akan mudah untuk saling mengampuni.
Yosua 5:1 menyebutkan, 'Ketika semua raja orang Amori di sebelah barat sungai Yordan
dan semua raja orang Kanaan di tepi laut mendengar, bahwa Tuhan telah mengeringkan air
sungai Yordan di depan orang Israel, sampai mereka dapat menyeberang, tawarlah hati mereka
dan hilanglah semangat mereka menghadapi orang Israel itu'. Peristiwa keringnya
sungai Yordan sehingga bangsa Israel bisa menyeberangi sungai itu merupakan kunci
kemenangan untuk merebut berkat-berkat tanah perjanjian.
Persiapan sebelum menyeberang sungai Yordan itu sangat penting: Kuatkan dan teguhkan
hatimu; bangun pagi-pagi, yang berbicara tentang doa, pujian dan penyembahan; kuduskan
dirimu, ikuti tabut Allah, ikuti tuntunan Tuhan dan unity. Ini penting.
Lebar sungai Yordan dalam keadaan normal kira-kira 30 meter. tetapi Yosua pada waktu itu
menyeberang di musim panen. Salju di gunung Hermon sedang mencair. Sungai Yordan pada saat
itu banjir sehingga lebarnya lebih dari 1000 meter. Seperti lautan!
Kalau kita mau merebut berkat, dan Tuhan menciptakan situasi yang
menegangkan, ini sama dengan pada jaman Yosua saat itu. Ini cara yang Tuhan pakai agar
orang-orang Israel itu pada waktu itu bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan dirinya.
Demikian juga sekarang, dengan situasi saat ini kita diminta untuk mempersiapkan diri
dengan lebih bersungguh-sungguh. Tuhan tahu semua situasi dan kondisi yang terjadi
sekarang, dan Tuhan ijinkan. Untuk itu kita harus berkata, 'Terimakasih Tuhan, saya mau
lebih bersungguh-sungguh.' Ini penting.
Kalau pada waktu itu umat Israel tidak sungguh-sungguh, mereka tidak akan bisa
menyeberangi sungai Yordan. Dengan mengeringkan sungai Yordan merupakan kunci untuk
merebut kemenangan.
Setelah menyeberang, mereka tidak langsung berperang.
Tuhan minta Yosua menyunat seluruh umat Israel. Umat Israel harus sunat
daging, mengerat dan membuang daging. Ini sakit. Sekarang kita diminta sunat hati, yaitu
membuang kedagingan yang masih melekat dalam kehidupan kita.
Persiapkan diri kita. Ijinkan Tuhan untuk menyunat hati kita!
Hari-hari ini kita minta, 'Tuhan, sunat saya!' Tanpa disunat kita tidak bisa
mendapatkan berkat-berkat Tuhan.
Sunat daging itu memerlukan waktu sekitar 1 bulan untuk sembuh.
Sebelum mereka menyeberang, mereka merayakan Paskah. Bagi orang Yahudi, Paskah itu berarti
perayaan waktu mereka akan dibebaskan untuk keluar Mesir. Pada waktu itu malaikat maut
berjalan di antara rumah orang Mesir dan membunuh semua apa yang sulung, baik anak manusia
maupun hewan. Tetapi di rumah-rumah orang Ibrani yang pintunya telah diolesi darah domba
yang disembelih, dilewati.
Sebelum mereka
berperang Tuhan mengingatkan kembali, 'Kalau dahulu Saya telah menyelamatkan kamu dari
malaikat maut, sekarangpun Saya akan menyelematkan kamu!'
Kita baru saja merayakan Paskah.
Sewaktu kunjungan ke Israel yang terakhir, setelah dari Wales, kami merayakan Paskah
bersamaan dengan perayaan Paskah hari terakhirnya bangsa Yahudi; ini merupakan perayaan
Paskahnya Yosua sebelum merebut tanah perjanjian.
Pada saat kami mengadakan perjamuan kudus di tempat ini ada yang bernubuat, 'Aku bangkit
untuk melawat umat-Ku. Aku bangkit!'
Paskah dalam tahun ini berarti Tuhan Yesus bangkit untuk melawat kita. Jangan takut,
kuatkan dan teguhkan hatimu!
Setelah merayakan Paskah mereka masuk ke situasi yang sangat menegangkan karena harus
memasuki peperangan untuk merebut berkat-berkat yang sudah Tuhan sediakan.
Mereka berkemah di Gilgal. Gilgal itu terletak sekitar 20 - 30 kilometer dari Yeriko.
Yosua memandang ke kota Yeriko. Dia merenungkan kota itu, kota yang penuh dengan kubu yang
kuat. Sewaktu merenung itulah datang Panglima bala tentara Tuhan, yang memerintahkan agar
Yosua menaggalkan kasutnya karena tempat yang diinjjaknya itu kudus.
Kasut merupakan alas atau dasar. Sebelum berangkat ke Wales yang diteruskan ke Israel
waktu itu, Tuhan memerintahkan kita untuk menanggalkan atau meninggalkan atau melepaskan
semua cara/metode/konsep yang telah kita pakai dalam pelayanan selama ini dan yang kita
anggap berhasil. Kita diperintahkan untuk menanggalkan semua itu. Sewaktu para pemimpin
gereja ini saya tantang untuk hal ini, mereka semua siap untuk melaksanakan perintah
Tuhan.
Tuhan minta agar kita menanggalkan juga konsep-konsep untuk memperoleh semua berkat Tuhan.
Tanggalkan kasut kita!
Semua rencana kita harus ditanggalkan karena harus bertemu dengan panglima balatentara
Tuhan yang akan memberikan komando-Nya.
Setelah Yosua menanggalkan kasutnya, Tuhan mengatakan, 'Aku serahkan Yeriko kepadamu!' Dan
Dia memberikan petunjuk bagaimana Yosua harus memimpin pasukannya untuk menundukkan kota
itu.
Tembok Yeriko itu runtuh karena gempa bumi. Gempa bumi berbicara tentang goncangan.
Bulan ke-4, 5, 7, dan 10 merupakan bulan sukacita bagi kaum Yehuda. Kuncinya: harus banyak
berdoa, memuji dan menyembah Tuhan. Disitulah Tuhan akan berbicara kepada kita.
Alangkah sayangnya saat ini kalau saat ini ada di antara kita yang belum
melakukan ini.
Di 1 Korintus 14:26 disebutkan, 'Bilama kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang
seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau
karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk
membangun.'
Tidak ada cara lain. Kita harus saling berkumpul. Harus ikut FA. Di
kebaktian-kebaktian FA akan melakukan cara ini. Tuhan akan menuntun apa yang harus kita
lakukan.
Pada saat Yosua merebut banyak kota, masing-masing dilakukan dengan cara yang
berbeda-beda, sesuai dengan petunjuk yang Tuhan berikan sebelumnya.
Karena Yosua taat maka yang berperang adalah Tuhan. Kalau kita melakukan apa yang Tuhan
kehendaki, maka yang berperang bukan kita tetapi Tuhan. Dan pasti menang!
Cintailah kebenaran dan damai.
Camkan hal ini dan lakukan. Kita akan diberkati sebab kita saat ini memasuki era gereja
yang diberkati!
Baca kitab Zakharia dan Zefanya. Tuhan berbicara begitu kuat kepada kita semua melalui
kitab-kitab ini. Zefanya itu berbicara tentang hari Tuhan; hari penghukuman. Penghukuman
untuk kaum Yehuda, yang pada wakti itu dibawa ke Babel. Zefanya juga berbicara untuk hari
Tuhan yang akan datang.
Zakharia 8:18,19 menyatakan, 'Datanglah firman Tuhan semesta alam kepadaku, bunyinya:
'Beginilah firman Tuhan semesta alam: Waktu puasa dalam bulan yang keempat, dalam bulan
yang kelima, dalam bulan ketujuh dan dalam bulan yang kesepuluh akan menjadi kegirangan
dan sukacita dan menjadi waktu-waktu perayaan yang menggembirakan bagi kaum Yehuda. maka
cintailah kebenaran dan damai!'
Pada waktu itu firman ini untuk umat Israel dan Yehuda. Tetapi ayat yang sama ini
berbicara begitu kuat kepada kita semua: bulan-bulan yang disebutkan itu akan menjadi
bulan-bulan kegirangan dan sukacita bagi kaum Yehuda.
Yehuda artinya pujian; mereka yang suka berdoa, memuji dan menyembah Tuhan. Bila kita
termasuk yang sudah melakukan ini, ayat-ayat ini juga berlaku untuk kita semua.
Kita yang belum mengalami harus mengalami sendiri karena ini janji
Tuhan. Kita harus mengalami sesuatu yang surprise. Sesuatu yang
mengejutkan. Sesuatu yang belum pernah kita alami, belum pernah
terpikirkan, belum pernah didengar dan belum pernah dilihat oleh mata.
Semua itu diberikan Tuhan. Kita jangan sampai tidak mengalami ini karena ini merupakan
janji bagi orang yang suka berdoa, memuji dan menyembah Tuhan.
Janji apa saja yang Tuhan berikan kepada kita?
Perlindungan dan keamanan (ayat 7,8). Terbukti disaat kampanye dan pemilu yang lalu dimana
90% orang meramalkan akan terjadi kerusuhan tetapi terjadi tidak. Ada umat Tuhan yang
berdoa, memuji dan menyembah Tuhan.
Demikian juga pada saat pemilihan presiden yang akan datang. Tuhan minta agar kita semua
berdoa agar Tuhan sendiri yang menentukan siapa yang akan menjadi presiden bagi kita agar
kemuliaan-Nya bisa dinyatakan.
Berkat-berkat atau rezeki (ayat 8,10). Janji berkat bagi mereka yang sudah membangun Bait
Suci, rumah-rumah doa.
Damai sejahtera dan berkat (ayat 11,12); kita akan menjadi berkat bagi orang lain dan
bangsa-bangsa (ayat 13); ketakutan akan diangkat (ayat 14,15); akan banyak orang yang akan
bertobat, dan kita akan Tuhan pakai Tuhan untuk itu (ayat 20-23).
Terimalah sekarang pengurapan berkat dari Tuhan.
Jangan sia-siakan saat ini.
Kemuliaan Tuhan turun dan menjamah kita semua.
Ringkasan
kotbah di Senayan 2 Mei 1999 oleh Pdt Niko Njotorahardjo
ke renungan yang lain |
|