|
Tahun
Pelipatgandaan - Tahun Mujizat - Tahun tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya
KITAB ESTER: GAMBARAN GEREJA AKHIR JAMAN
( Warta Sepekan GBI Bethany, 30 Januari 2000 )
Kitab Ester merupakan kitab yang unik dari kitab-kitab yang ada di Alkitab karena tidak
ditemukannya kata Tuhan, Allah maupun doa! Ini sepertinya disengaja oleh penulisnya agar
bebas sensor pemerintahan Persia yang berkuasa pada saat itu. Walaupun kita tidak
menemukan 'kata-kata rohani' secara hurufiah dituliskan, kitab ini penuh dengan tulisan
tangan Tuhan sendiri.
Kenyataan ini saja sudah merupakan pelajaran khusus bagi kita, gereja-gereja akhir jaman
Tuhan, agar tidak membatasai diri dengan 'kepicikan-kepicikan rohani' yang dangkal, yang
pada hakekatnya, kalau ini kita lakukan, akan menyingkapkan kedangkalan keintiman pribadi
kita dengan Tuhan! Tuhan itu tidak akan, dan tidak pernah, memberikan diri-Nya terbelenggu
oleh istilah-istilah atau kata-kata yang secara harfiah mencantumkan nama diri-Nya. Tetapi
orang yang benar-benar mengenal Dia secara pribadi, siapapun dan apapun jabatan dan
statusnya, dia akan mengerti pada saat melihat atau berhadapan langsung dengan karya atau
pribadi Allah.
Ini merupakan peringatan bagi gereja akhir jaman Tuhan agar mau menerobos lebih dalam lagi
serta mau membenamkan dirinya lebih lagi dalam hadirat dan kuasa Roh Kudus.
Kitab Ester menuliskan tokoh-tokoh dan hal seperti Raja Ahasyweros, Ratu Wasti,
Mordekhai, Hadasa atau Ester, Haman, Zeresh isteri Haman, sida-sida, benteng Susan, dll.
yang kesemuanya bisa menggambarkan perkara-perkara rohani tentang tugas dan fungsi serta
siapa gereja akhir jaman itu.
Misalnya saja Raja Ahasyweros yang berdaulat dan berkuasa di kerajaannya bisa sebagai
contoh sebagai Allah Bapa yang berdaulat dan penuh kuasa di Kerajaan Allah. Dst.
Kisah Ester pasal 1 diawali dengan pembuangan Ratu Wasti.
Wasti di saat itu merupakan seorang ratu atau permaisuri Raja Ahasyweros yang sangat
cantik dan elok, dan raja sangat membanggakannya.
Ratu Wasti bisa menggambarkan manusia pertama, Adam dan Hawa, dan bisa juga menggambarkan
umat pilihan Tuhan atau gereja Tuhan pada jaman sekarang.
Rastu Wasti saat itu menikmati seluruh berkat-berkat dan juga kuasa yang telah diberikan
oleh raja. Kecuali tahta kerajaan, segala sesuatu bisa ratu minta dan terima. Keberadaan
ratu bagi raja itu untuk melengkapi kesempurnaan pemerintahanya, untuk melengkapi
kebutuhannya sebagai seorang raja dan untuk dibanggakan!
Demikian juga maksud Tuhan membuat manusia: segala kuasa untuk menaklukkan dan menguasai,
atau memerintah, seluruh ciptaan sudah sepenuhnya Tuhan berikan. Bahkan manusia
ditempatkan di tengah-tengah taman Eden untuk mengusahakan dan memeliharanya serta
menikmatinya. Tuhan membuat manusia untuk melengkapi kesempurnaan ke-Ilahian-Nya sebagai
Pribadi. Tuhan membuat manusia, seorang pribadi, untuk bisa dikasihi, untuk bisa mengasihi
Dia, untuk bisa menjadi rekan sekerja bagi-Nya dan untuk bisa dibanggakan.
Tetapi sewaktu Ratu Wasti dipanggil raja untuk dibanggakan, dia begitu disibukkan dengan
acaranya sendiri; disibukkan untuk menikmati berkat-berkat raja, dan lupa akan tujuan raja
menjadikan dia seorang ratu. Perbuatannya inilah yang menjadikan ratu itu dibuang untuk
selamanya dari hadapan raja.
Demikian juga dengan manusia pertama, Adam dan Hawa. Sewaktu mereka menikmati
berkat-berkat yang telah Tuhan sediakan mereka lupa akan maksud utama Tuhan pertama kali
membuatnya. Mereka ingin menjadi Allah sendiri sehingga mengetahui apa yang baik dan apa
yang buruk. Mereka tidak lagi taat pada perintah Tuhan dan ini yang menyebabkan mereka
diusir dari taman Eden untuk hidup bukan lagi dalam kelimpahan dan sukacita tetapi dalam
kemiskinan, penderitaan dan dukacita.
Raja Asyweros pada saat itu sangat mengasihi ratu tetapi dia harus mengusirnya. Dia harus
menegakkan kewibawaannya sebagai seorang raja yang berdaulat dan berkuasa.
Demikian juga Tuhan Allah pada waktu mengusir manusia dari taman Eden. Dia sangat
mengasihi mereka tetapi terpaksa mengusirnya karena ketidak-taatannya.
Raja dan Tuhan terpaksa melakukan tindakan tegas ini dengan menangis. Seseorang yang
sangat dikasihi terpaksa harus diusir!
Ini juga merupakan peringatan kepada gereja-gereja akhir jaman Tuhan.
Geeja Tuhan saat ini begitu menikmati berkat-berkat dan kuasa yang Tuhan sudah curahkan
kepadanya. Walaupun begitu ingat bahwa keberadaan gereja itu mempunyai misi dan visi yang
dari Tuhan. Ada panggilan sorgawi yang khusus untuk masing-masing gereja. Gereja dalam
menikmati berkat Tuhan ini harus tetap mencari, mengerti dan melakukan apa tujuan utama
Tuhan dengan keberadaan mereka di bumi ini.
Gereja tidak boleh terlena oleh berkat-berkat Tuhan sehingga pada waktu Tuhan
memanggilnya untuk suatu maksud yang sepertinya kurang berarti gereja lebih
mementingkan keinginan sendiri dengan berbagai dalih teologis yang masuk akal.
Kalau Tuhan tidak menyayangkan satu-satunya manusia pertama, yang sebenarnya merupakan
tujuan akhir penciptaan alam semesta ini, yang merupakan karya agung-Nya, maka Tuhan juga
tidak akan menyanyangkan gereja-gereja-Nya, atau umat-Nya, yang tidak taat akan
panggilan-Nya. Mereka pasti akan dibuang! Tidak peduli apa prestasi dan kecantikan yang
telah gereja miliki. Tuhan Yesus, Kepala Gereja, tidak membutuhkan segala prestasi gereja.
Yang Dia butuhkan hanyalah gereja, atau tunangan, atau mempelai-Nya, yang mengerti Dia dan
senantiasa menyadari akan panggilan-Nya, yang selalu dengar-dengaran akan Dia dan selalu
taat akan perintah-Nya. Itu saja!
Ingat akan hamba-hamba Tuhan yang pada akhirnya Yesus tolak di akhir jamn (Matius 7) dan
peringatan kepada jemaat atau gereja Efesus (Wahyu 2) yang telah melakukan banyak
pelayanan yang menakjubkan tetapi ditolak karena tidak mengerti atau melakukan apa yang
utama, yang seharusnya mereka lakukan?
Mengapa mereka ditolak?
Karena mereka tidak mengerti kehendak Bapa dan tidak dikenal oleh Tuhan Yesus!
Ini diakibatkan karena mereka tidak melakukan,
walaupun mungkin tahu dan mengerti, hukum yang terutama untuk mengasihi Tuhan Allah dan
mengasihi sesama, yang merupakan tujuan utama penciptaan manusia.
Semua gereja akhir jaman Tuhan, walaupun sudah melakukan prestasi pelayanan luarbiasa
menurut ukuran manusia dan dunia, tetap ada dalam kondisi yang kritis dan berbahaya bila
tidak memiliki hubungan intim dengan pribadi Tuhan Yesus Kristus, Sang Mempelai Pria.
Mereka semua ada di ambang bahaya kekal untuk ditolak dan . . . binasa selamanya!
Yakinkan agar keadaan kita tidak menyimpang dari tujuan utama yang telah Tuhan tetapkan.
Pasal dua kitab Ester menggambarkan bagaimana proses pemilihan Ester sebagai ratu.
Hadasa atau Ester adalah anak bangsa Yahudi yang
telah ditinggal mati oleh kedua
orangtuanya. Dia diasuh oleh pamannya, Mordekhai.
Pada saat Raja Ahasyweros mengumumkan pemilihan ratu untuk menggantikan Ratu Wasti, Ester,
yang sudah bertumbuh menjadi gadis yang elok perawakannya dan cantik parasnya, disarankan
oleh Mordekhai, gambaran Roh Kudus, untuk mengikuti pemilihan itu. Dan akhirnya Ester
berhasil memenangkan pemilihan ratu.
Mengapa Ester bisa berhasil?
Ester, yang bisa diambil sebagai contoh untuk menggambarkan gereja akhir jaman, berhasil
bukan semata-mata karena usaha sendiri. Keberhasilannya telah melibatkan banyak orang, dan
hal, dan memasuki berbagai proses. Ester berhasil karena ketaatan dan ketekunannya.
Keberhasilan Ester itu karena sejak semula dia mengetahui dan mengerti apa tujuan yang
harus dia capai, yaitu untuk menjadi seorang ratu menggantikan Ratu Wasti.
Gereja akhir jaman Tuhan juga akan berhasil kalau mereka mengetahui dan mengerti dan mau
memasuki proses demi proses dengan ketaatan dan ketekunan berdasarkan kasih karunia untuk
menggenapi tujuan utama yang telah Tuhan tetapkan baginya.
Kalau keberhasilan Ester itu karena dia telah melibatkan banyak orang: Mordekhai, Hegai -
sida-sida dan lain-lain maka keberhasilan gereja akhir jaman juga akan ditentukan dengan
melibatkan banyak orang dan hal. Tuhan Yesus sendiri yang akan melibatkan banyak hal dan
orang untuk menyempurnakan gerej-gereja akhir jaman-Nya sehingga suci, kudus, tidak
bercacat dan tidak bercela sebagai mempelai-Nya.
Keberhasilan gereja akhir jaman bukan hanya harus melibatkan kelima jawatan yang memang
sudah Tuhan Yesus berikan: rasul, nabi, gembala, penginjil dan pengajar, tetapi juga
melibatkan semua hal dan orang-orang lain, termasuk yang bukan/belum mengenal Tuhan, untuk
penyempurnaan tunangan-Nya.
Kalau Tuhan Yesus telah memperingatkan bahwa pada akhir jaman akan muncul
mesias-mesias palsu, nabi-nabi palsu, guru-guru palsu bahkan malaekat terang palsu maka
akan muncul pula gereja-gereja palsu akhir jaman dengan segala tanda heran dan ajaibnya
serta kuasa untuk menurunkan api dari langit, bila perlu. Umat dan gereja Tuhan akhir
jaman harus mewaspadai hal ini, dan jangan sampai binasa karena tidak mengenal, atau
kurang pengetahuan, akan Tuhan.
Baca kitab Ester dengan tuntunan Roh Kudus agar pewahyuan-pewahyuan baru bisa
tersingkapkan bagi gereja akhir jaman.
ke
renungan yang lain |
|