Masuki tahun 2000 dengan pelipatgandaan !

APA DAN BAGAIMANA PELIPATGANDAAN ITU ?

( Warta Sepekan GBI Bethany, 21 November 1999 )

Ringkasan kotbah Pdt.Ir. Niko Njotorahardjo - 7 November 1999

 

Pesan Tuhan, kemuliaan Tuhan sedang memenuhi gereja-Nya. Akan terjadi unity, gereja-Nya diberkati. Ini juga berarti bumi sedang dipenuhi kemuliaan Tuhan.

Banyak orang akan gemetar karena gejolak yang terjadi: ada topan, gempa, dan bencana yang lain. Semua akan menimbulkan goncangan-goncangan. Karena banyak yang gemetar melihat kemuliaan Tuhan dinyatakan, akanbanyak dari mereka yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

Dengan adanya kemuliaan Tuhan yang memenuhi gereja-Nya akan terjadi pelipatgandaan!

Ini sesuai dengan nubuatan salah seorang nabi dari Amerika sewaktu menopangkan tangan mendoakan saya dia mengatakan: 'Akan terjadi pelipatgandaan!'

Saat ini gereja Tuhan sedang memasuki era Bait Salomo.

Di alkitab disebutkan adanya tiga Tabernakel atau Bait Suci: Tabernakel Musa, tabernakel Daud dan Bait Suci Salomo. Bait Suci Salomo ini yang untuk selanjutnya dipakai sebagai contoh dalam membangun Bait-Bait Suci yang lain.

Tubuh kita adalah Bait Suci atau Bait Allah.

Tabernakel atau Bait Suci di atas ini berbicara, atau menggambarkan, karakter-karakter gereja Tuhan.

Saat sekarang ini gereja Tuhan sedang dibawa memasuki ke karakter Bait Suci Salomo.

Pada waktu pentahbisan Bait Suci Salomo, ternak yang dipersembahkan sangat banyak.

Pada waktu Daud memindahkan Bait Allah dari rumah Obed Edom ke Bukit Sion, mereka sangat bersukacita dan menari-nari. Setiap mereka berjalan enam langkah ada korban satu lembu dan satu anak lembu yang digemukkan. Kalau dihitung selama perjalanan pemindahan ini dikorbankan sekitar delapan ribu binatang.

Pada jaman Salomo pentahbisan Bait Suci, persembahan seluruhnya 140 ribu!

Pada era gereja yang berkarakter Bait Suci Salomo akan terjadi persembahan yang berlipatganda! Akan terjadi pelipatgandaan dalam persembahan untuk Tuhan, bukan hanya dari segi materi, tetapi juga rohani.

Akan terjadi pelipatgandaan dalam persembahan. Umat Tuhan akan mempersembahkan hidupnya dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan.

Kalau Tabernakel Musa itu memiliki karakter doa dan korban maka Tabernakel Daud berkarakterkan pujian dan penyembahan. Bait Suci Salomo berkarakterkan gabungan keduanya: doa, pujian dan penyembahan (pray, praise and worship - ppw).

Umat Tuhan dalam era ini akan menjadi rumah doa, memuji dan menyembah Tuhan. Akan terjadi pelipatgandaan dalam kehidupan umat Tuhan untuk menjadi rumah doa, memuji dan menyembah Tuhan!

Dalam Bait Suci Solomo terjadi pelipatgandaan dalam hadirat-Nya sehingga kemuliaan-Nya bisa dinyatakan dengan sempurna.

Demikian juga dalam hikmat. Tuhan akan melipatgandakan hikmat-Nya kepada anak-anak Tuhan dan gereja-Nya.

Di dalam ruang kudus Bait Suci itu ada tiga macam peralatan: mezbah dupa, pelita emas dan meja roti sajian.

Kalau jaman Musa dan Daud pelita emasnya 1, di jaman Salomo ada 10. Ada pelipatgandaan!

Kalau jaman Musa dan Daud meja roti sajiannya 1, di jaman Salomo ada 10. Ada pelipatgandaan!

Pelita emas itu berbicara tentang karunia-karunia Roh Kudus dan buah Roh. Pada saat ini akan terjadi berlipat-lipat ganda untuk kedua hal itu.

Meja roti sajian itu menggambarkan firman Tuhan. Ini berarti, saat ini akan banyak dibukakan pewahyuan yang luar biasa. Juga mereka yang lebih sungguh-sungguh mau melakukan firman Tuhan akan dilipatgandakan. Gereja Tuhan akan dibawa ke keadaan dimana yang kudus akan hidup lebih kudus, tetapi yang jahat akan bertambah jahat!

Akan terjadi pelipatgandaan juga dalam otoritas terhadap musuh. Pada jaman akhir menjelang kedatangan Tuhan Yesus ini Iblis semakin tidak senang dan berusaha untuk menghancurkan kita, tetapi Tuhan sudah melipatgandakan otoritas gereja-Nya terhadap musuh!

Juga dalam hal kedamaian. Di jaman Salomo ada kedamaian.

Saat ini Tuhan sedang menabur damai sejahtera secara berlipatganda, melebihi dari apa yang kita butuhkan.

Keadaan di luar boleh goncang tetapi umat Tuhan tetap ada dalam keadaan damai sejahtera!

Juga dalam hal kemakmuran. Daud itu raja yang kaya, tetapi Salomo kekayaannya berlipat-lipat kali ganda!

Ini yang disebut dengan berkat itu.

Gereja Tuhan diberkati bukan hanya materi tetapi juga untuk ketujuh hal di atas. Dan orang luar akan melihatnya, dan datang untuk menyertai kita, karena mereka melihat, dan mendengar, dan mengetahui, bahwa Tuhan menyertai kita. Akan terjadi penuaian besar-besaran!

Di Israel ada suatu gereja yang didirikan di tempat dimana Tuhan Yesus pernah memberi makan lima ribu laki-laki dengan lima roti dan dua ikan. Gereja itu diberi nama Church of Multiplication (Gereja Pelipatgandaan). Dan sewaktu kami ke Israel yang terakhir, sewaktu mengunjungi gereja itu untuk yang ke sekian kalinya, dan sewaktu pemimpin ziarah menyebut nama gereja itu, Tuhan minta saya membaca Markus 6:30-44, kisah yang menceritakan Tuhan Yesus memberi makan lima ribu laki-laki.

Dalam membaca kisah ini Tuhan memberi pengertian-pengertian sebagai berikut.

Pada saat mereka sibuk melakukan pelayanan mereka mau beristirahat untuk berdoa.

Untuk pelipatgandaan harus mempunyai waktu untuk berdoa bersama Tuhan.

Negara kita saat ini sepertinya ada dalam keadaan baik-baik saja. Tetapi justru di saat-saat ini, dalam alam roh, sedang terjadi peperangan. Untuk itu kita harus lebih intensif dalam doa kita.

Dalam memasuki tahun 2000 semua orang berdebar-debar. Belum lagi masalah milenium bug dan yang lain-lain.

Untuk itu kita akan memasuki doa puasa empat puluh hari. Kita mulai 4 Desember 1999 dan kita akhiri pada 12 Januari 2000!

Langkah yang mutlak diperlukan untuk pelipatgandaan ialah doa! Berdoa dengan sungguh-sungguh!

Kita memasuki tahun 2000 dengan pelipatgandaan!

Kisah di Markus itu menunjukkan juga syarat kedua untuk pelipatgandaan (ayat 33-34): harus memiliki rasa belas kasihan yang dari Tuhan. Ini penting.

Kalau kita punya belas kasihan Tuhan Yesus, kita akan memperhatikan jiwa-jiwa tanpa pamrih. Kalau pengurapan turun kita akan diberi pengurapan untuk berbelas kasihan yang dari Tuhan.

Dia ayat 35-36 disebutkan: 'Beri mereka makan' Ini bisa kita lakukan kalau kita sudah memiliki rasa belas kasihan yang dari Tuhan itu.

Selanjutnya di ayat 38-39 disebutkan kalau ingin terjadi pelipatgandaan kita harus ada dalam kelompok; dalam family-family altar. Jangan sendiri-sendiri agar ada yang memperhatikan, menghibur, menguatkan, menegur, dan sebagainya.

Di ayat 41a disebutkan Tuhan Yesus mengucapkan berkat. Ini Yesus lakukan setelah Dia menerima roti dan ikan. Setelah apa yang mereka miliki diserahkan, Tuhan akan memberkatinya. Dan terjadilah pelipatgandaan itu.

Demikian juga kalau kita menginginkan terjadinya pelipatgandaan dalam kehidupan kita. Apa yang kita miliki serahkan kepada Tuhan, ucapkan berkat. Di tengah-tengah kedaan yang tidak mungkin, ucapkan berkat. Jangan bersungut-sungut tetapi ucapkan berkat! Ini merupakan jalan untuk menerima pelipatgandaan.

Ayat 41b - 44 disebutkan bagaimana roti-roti itu dipecahkan dan dibagikan.

Para murid Yesus pada waktu itu mulai membagi-bagikan apa yang sudah Tuhan berkati tanpa berpikir-pikir lagi. Mereka membagikannya seperti apa yang diminta Tuhan Yesus.

Mereka memakai cara Tuhan Yesus.

Dan terjadilah pelipatgandaan itu!

Pelipatgandaan ini terjadi karena ada ketaatan dari para murid.

Kalau kita ingin melihat terjadinya pelipatgandaan dalam kehidupan kita, lakukan sesuatu yang Tuhan Yesus minta dengan taat. Lakukan sesuatu agar terjadi pelipatgandaan itu!

Kalau kita memberikan benih pelipatgandaan di tempat yang tepat, ke tangan Tuhan Yesus sendiri, maka akan terjadi pelipatgandaan.

Bagikan lima roti dan dua ikan itu, maka terjadilah pelipatgandaan!

Dan nama Tuhan akan dimuliakan!


ke renungan yang lain