Tahun Pelipatgandaan - Tahun Mujizat - Tahun tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya

PERSIAPAN UNTUK BISA TINGGAL DI SORGA (2)

( Warta Sepekan GBI Bethany, 19 Maret 2000 )



Sekaranglah kita, sebagai gereja Tuhan, mulai melatih penglihatan mata-telinga rohani, dan melihat dengan 'empati', mengerti apa yang sesungguhnya dunia dan orang lain butuhkan, dan bertindak sebagai imamat rajani Kristus, untuk ambil peran di dalamnya.

Kelesuan, ketidak-berdayaan, sakit, kemandulan, baik yang menimpa umat Tuhan maupun gereja serta masyarakat dan bangsa disebabkan karena umat Tuhan mengabaikan tanggung jawabnya sebagai imam-imam dan raja-raja dalam mewakili Tuhan. Ini terjadi karena umat Tuhan dan gereja-Nya tidak atau kurang melatih diri dan berdoa untuk mengambil dan melepaskan otoritas dan kuasa yang telah Tuhan sediakan sesuai dengan keberadaan imamat rajani Tuhan itu ditempatkan.

Umat dan gereja Tuhan seharusnya sudah tidak lagi disibukan dengan doa-doa panik atau doa daruratnya, yaitu yang hanya berdoa kalau dianggap perlu atau mengalami keadaan genting saja. Dan juga tidak hanya berdoa pas-pasan, yaitu doa yang cukup hanya untuk kebutuhan sendiri dan yang hanya berorientasikan pada berkat-berkat dan kuasa saja. Doa ini bisa disamakan dengan kesiapan lima gadis bodoh tanpa minyak cadangan itu.

Umat dan gereja Tuhan seharusnya sudah mulai memasuki doa syafaatnya, doa syafaat yang benar, baik melalui mezbah-mezbah keluarga, kubu-kubu doa maupun menara-menara doa. Doa yang sudah lebih berorientasikan untuk kebutuhan di luar dirinya, yaitu untuk orang lain, gereja lain, masyarakat, kota dan bangsa. Dan lebih meningkat lagi, menaikkan doa-doa imamat rajaninya untuk memerangi dan menghancurkan serta menjarah jiwa-jiwa yang terbelenggu dengan doa-doa peperangannya yang dahsyat karena penuh urapan Roh Kudus. Dan terus meningkat dengan doa-doa keintiman sebagai calon-calon mempelai Kristus yang perkasa, yang menyandang seluruh perlengkapan rohani!

Masing-masing umat dan gereja Tuhan dalam proses pendewasaan memiliki tingkat-tingkat doanya masing-masing. Kalau keberadaan seseorang atau gereja Tuhan tidak di tingkat doa yang tepat, orang atau gereja itu akan gelisah, merasa ada sesuatu yang kurang. Merasa seharusnya sudah tidak ditempat dia berada tetapi melangkah lebih jauh lagi, melangkah lebih dalam dan lebih tinggi. Kegelisahan rohani ini terus akan Roh Kudus biarkan sampai yang bersangkutan mau melangkah meninggalkan kenyamanannya dan pergi ke tingkatan doa dimana dia seharusnya berada. Mereka juga akan merasa doa-doanya terhalang, tidak bisa tembus, dan jawaban-jawaban doa sepertinya tidak kunjung tiba. Tuhan seperti nun jauh di sana.

Kalau kita mulai merasakan kondisi ini cepat-cepat berbalik dan lakukan hal-hal yang akan Roh Kudus nyatakan. Kalau kegelisahan rohani ini tidak ditanggapi dengan benar, umat atau gereja Tuhan itu akan mulai membuka celah dan menjadikan dirinya menjadi lumpuh rohani untuk menjadi bulan-bulanan Setan.

Kuasa doa itu dipengaruhi oleh pengurapan Roh Kudus yang ada. Pengurapan doa yang mana terbagi dalam tiga macam:

Pertama urapan orang kusta, yaitu urapan untuk melakukan doa pribadi. Urapan untuk menjadikan umat Tuhan bisa memasuki doa-doa keintiman dengan kepekaan mata dan telinga rohani serta memampukannya untuk melakukan pelayanan Tuhan serta berjalan dalam kekudusan-Nya. Kita tidak akan bisa memasuki dunia doa yang berkuasa tanpa terlebih dahulu dan secara terus-menerus mengalami keintiman urapan doa pribadi ini.

Yang kedua urapan pemimpin, yaitu urapan doa yang berkuasa, Urapan ini ditujukan kepada mereka-mereka, baik umat Tuhan maupun gereja-Nya, yang sedang Tuhan persiapkan untuk melayani sebagai raja, nabi atau pemimpin. Urapan ini akan memberikan posisi, kekuasaan dan wewenang khusus atas suatu jabatan dan untuk menggenapi tujuan atau garis-garis akhirnya. Dengan pengurapan ini kita akan bangkit untuk menggenapi pelayanan yang telah
Tuhan tetapkan, untuk menelanjangi kebohongan Setan, untuk menggunakan senjata-senjata rohani dengan efektif dalam menghancurkan benteng-benteng pertahanan musuh, dan untuk berperang secara efektif melawan pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di dunia roh.

Yang ketiga urapan imam, yaitu urapan doa untuk berkemenangan. Urapan untuk melayani Tuhan. Pengurapan untuk memampukan berdiri terus-menerus di hadapan Allah, menyembah, memuji dan menjadi perantara bagi orang lain. Terus-menerus akan dimampukan untuk berdoa dengan berkemenangan. Inilah pengurapan imamat rajani yang telah Tuhan berikan kepada setiap umat percaya dan gereja-Nya

Urapan doa adalah urapan terbesar Roh Kudus yang Bapa berikan sebelum Tuhan Yesus Kristus menjemput mempelai-Nya.

Kalau kita sudah memperoleh pengurapan-pengurapan doa ini maka kita sendiri akan menyadari adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam kerutinan kehidupan kita sehari-hari. Kita akan mudah menerima beban untuk berdoa, baik doa keintiman maupun doa imamat rajani. Kita akan mudah menerima pewahyuan-pewahyuan baru Roh Kudus sehingga doa-doa kita akan efektif dan memberikan hasil yang nyata. Kesibukan sehari-hari kita akan lebih sering di'interupsi' atau 'diganggu', untuk berdoa. Kapanpun, dimanapun dan bagaimanapun, kita akan mudah tanggap pada saat Roh Kudus minta kita untuk mendoakan sesuatu. Jalan-jalan keluar Tuhan sediakan dengan begitu 'tidak-disangka-sangka' pada saat kita telah me'responi' panggilan doa kita, karena kita tidak mungkin berdoa lain selain apa yang dikehendaki Bapa melalui Roh Kudus dalam pengurapan doa-Nya. Dan yang terkahir, kita akan memuliakan Tuhan Yesus Kristus di depan banyak orang karena ketaatan kita di bawah pengurapan-Nya.

Sesungguhnya, pengurapan itu sudah ada dalam diri kita, karena Roh Kudus sudah ada dalam diri kita. Kita tinggal melepaskan pengurapan itu, melepaskan baik bagi diri sendiri maupun kepada orang lain yang ada di sekitar kita. Sadarilah, didalam dirimu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima daripada-Nya
(1 Yohanes 2:27)!

Untuk bisa melepaskan pengurapan itu kita jangan melihat kepada siapa dan kemampuan apa yang kita miliki. Tuhan tidak memakai kita karena apa yang telah kita miliki atau ketahui. Tuhan memakai kita karena Dia tahu akan menjadi apa kita nantinya dan kemuliaan apa yang Dia ingin nyatakan melalui kita.

Kalau kita belum yakin akan penguarapan yang sudah Tuhan berikan, mohon dengan kesungguhan agar Tuhan menyatakannya kepada kita. Yang kita lakukan hanya tinggal menerima saja dengan iman dan mulai melatihnya dengan bertindak.

Bagaimana melepaskan pengurapan doa imamat rajani kita?

Langkah pertama ialah terima beban doa yang dari Tuhan. Tuhan tidak pernah memaksamu untuk menerima beban doa. Tuhan sesungguhnya sedang menacri rekan-rekan sekerja yang mau menggenapi Amanat Agung-Nya. Di Yesaya 59:16 disebutkan, 'Ia melihat bahwa tidak seorangpun yang tampil, dan ia tertegun karena tidak ada yang membela.'

Tuhan biasanya memberikan 'kode-kode' khusus kepada para imamat rajani-Nya dengan melalui: dorongan dalam hati yang kuat, ingin menangis tanpa sebab, penglihatan, mengingatkan, ingin menyendiri dengan Tuhan, mimpi, kelemahan tubuh, sakit di dada, perut yang panas, suara lembut meminta kita agar berdoa, kesan ada sesuatu yang tidak beres, dimunculkannya suatu nama atau tempat di pikiran kita, dll.

Kalau kita tanggap akan kode atau tanda dari Tuhan ini, yang ingin berkomunikasi
denganmu, dan mau taat untuk mengambil beban doa itu, katakan, 'Bapa, saya mengerti Engkau sedang meminta saya untuk menjadi rekan-Mu untuk mendoakan sehingga Engkau bisa melaksanakan maksud-Mu. Saya tahu Engkau ingin saya berdiri di antara Engkau dan hal itu karena ini penting bagi-Mu. Kirimkan Roh Kudus untuk menuntun saya dalam doa. berbicaralah Tuhan, saya mendengarkan.'

Begitu kita sudah menerima beban doa yang Tuhan berikan, kita harus berdoa dengan cara Tuhan sendiri, sebab Dia yang ingin campur tangan dalam hal ini. Kita hanya diminta untuk berdiri di antara apa yang Bapa kehendaki dan apa yang musuh akan lakukan. Kita harus ingat bahwa musuh itu datang untuk membunuh, mencuri dan membinasakan tetapi Kristus datang agar manusia mendapat kehidupan yang berkelimpahan (Yohanes 10:10) serta belas kasihan itu akan menang atas penghakiman (Yakobus 2:13)

Dan yang terakhir, kita harus berdoa bersama Roh Kudus sampai terjadi terobosan! Berdoa agar rencana Tuhan tergenapi. Kita harus berdoa sampai tembus, bukan melulu berdoa saja! Tuhan sedang melihat ketahanan kita dalam mendoakan sesuatu. Tetap berdoa secara aktif dalam iman sebab tanpa iman tidak mungkin kita berkenan kepada Tuhan (Ibrani 11:6). Tidak ada yang lebih memberkati Tuhan daripada iman yang tulus.

Kita harus berdoa terus dengan merangsek maju sampai benar-benar terjadi terobosan! Jangan berhenti berdoa sebelum terjadi terobosan ini. Kalau sudah terjadi terobosan, stop berdoa. Kalau tetap diteruskan artinya kita tidak percaya!

Terobosan sudah terjadi kalau ada kelegaan dan kedamaian di hati kita. Atau, airmata yang semula mengalir dengan derasnya mulai berhenti; atau, timbul gelombang-gelombang sukacita dari daam diri kita; atau Roh Kudus menyatakannya kepada kita.

Doa imamat rajani kita adalah doa yang mampu memotong jalan rencana jahat Setan dalam kehidupan seseorang, serta merubah jalan kehidupannya sesuai dengan rencana Tuhan. Penghuni Sorga itu hanya melakukan dua hal saja: penyembahan dan pembelaan dengan doa. Persiapkan diri kita untuk ini.




ke renungan yang lain